Hunting Cafe Low Budget Di Medan, Harga Under 20K!
Tak enak rasanya jika mengembara kota Medan tanpa duduk di salah satu tempat yang membawa kenyamanan, sebagai seorang pekerja lepas yang ingin duduk menghadap layar dengan tulisan-tulisan di sisi kaca sambil menikmati serial musik terkini di padu dengan segelas teh dan kopi. Diriku mulai menjelajahi satu persatu cafe dengan harga yang sangat murah.
Mencari cafe under 20 ribu rupiah di kota Medan ini tentu sangat menguras tenaga, tak banyak cafe di Medan yang menjual harga makanan dan minuman yang terjangkau apalagi di suguhkan dengan suasana yang nyaman dan aestatic, tak sepeti warung kopi.
Pertama kali mendatangi tempat ini dari luar sepintas tampak seperti jalanan lurus di dalam gang, rumah kosong berdempet seperti menandakan tidak ada cafe yang ternyata terletak di sebrang kos-kosan tak berpenghuni, tembok rata berlumut dan berakar dengan simbahan daun-daun menjalar bertuliskan “CAFE KALENG” di jalan Sei Gg. Senina No.11, Padang Bulan, Medan Baru dekat dengan Pajus.
Seperti Masuk ke Rumah Nenek
Lingkaran bulat berbunga dengan suara kelenteng yang ada dalam pikiran menjadi pandangan pertamaku masuk di cafe ini, jajaran piring-piring lama yang menempel di dinding mengingatkan ku pada nenek yang sering membawanya pada ku saat aku berusia enam tahun.
Menyeruput minuman dingin ditemani roti hangat bertambur gula, sembari mengeluarkan laptop, dua handphone andalan, seribu dua ratus mililiter air galon mini dan airpods hijau bulat. Disuguhkan pemandangan barang antik tahun 80-an di pojok kanan dihiasi semprong-semprong bergantungan dan sepeda antik di depan pintu masuk.
Ayunan kaki yang dibuat dari mesin jahit ini mengingatkan ku pada ibu, hunting kali ini dilingkupi nuansa akar pohon besar di dalam rumah dengan tumbuhan hijau dari desa dan pot bunga anggrek tua berjajar dijendela kosong.
Di Kejutkan Oleh Menu dan Harga Under 20k
Seperti mengunjungi cafe pada umumnya, melihat tempat pun pasti sudah tergambar harga dan menu di cafe ini, minimal 18 ribu ke atas.
Sedikit terkejut, karena tak sepeti dugaanku. Cafe dengan ornamen tradisional ini ternyata juga menyajikan menu dan harga yang sesuai dengan harga makanan di kampung. Mulai dari Rp7.000 hingga Rp19.000, benar-benar dibawah Rp20.000.
Cafe mini dengan harga yang murah meriah ini tentu menjadi target anak-anak hits kota Medan yang hanya ingin sekedar berfoto tanpa harus mahal. Memilih menu dan mencoba teh lemon dingin ditemani roti cane manis menambah sensasi rileksasi bekerja di ruang terbuka yang sepi dan teduh.
Tersedia Game Seru Ngumpul Bareng Teman dan Pasangan
Cafe yang terbilang “Hidden Game” ini ternyata juga menyuguhkan memori lama saat aku masih di sekolah dasar. Sedikit kagum ternyata aku menemukan lumbung-lumbung yang terbuat dari plastik dengan isian biji-biji warna-warni. Bermain congkak namanya.
Tak hanya itu gambaran ular-ular dan anak tangga yang biasa menjadi mainan anak tahun 80-an juga di sediakan (ludo dan ular tangga). Jika ku bayangkan usia remaja saat itu adalah hal yang paling meriah saat aku dan teman-teman memainkan game ini dan mungkin jadi kesan yang paling romantis jika saat ini kamu dan aku mengunjungi tempat ini, sayang aku sendirian hehe.
Mengingat kisah saat kuliah dulu, permainan yang menghukumku harus jongkok dengan muka jelek bercoret bedak putih di jidatku juga menjadi salah satunya disini. Permainan UNO dengan tawa dan hujatan-hujatan kalau kamu tidak mengerti games ini.
Beli negara dan bangun rumah hingga perhotelan membuat senyumku tak berhenti tergambar, kembali saat aku masih SMP, pertama kali punya keinginan membeli game ini, di pasar tempat nenek ku tinggal. Dan hanya disana adanya, ekspektasi game ini membeli negara dan rumah dengan mudahnya. Pertama kali dikenalkan dengan permainan monopoli mendadak jadi miliarder pertanahan haha.
Ruang Ibadah, Lahan Parkir dan Kipas Angin
Hal yang paling umum dan penting tentunya selalu jadi tolak ukur saat kita ingin mengunjungi salah satu tempat dengan waktu yang cukup lama, salah satunya adalah ruang ibadah. Cafe ini menyediakan ruang ibadah di dalam galeri ini, sayangnya untuk perempuan tidak di sediakan pelengkapan seperti mukenah, nyamannya kita harus membawa perlengkapan sendiri.
Kebersihan tempat terkhusus kamar mandi menjadi nilai plus setiap cafe yang di kunjungi. Kamar mandi cafe ini seperti berada di alam, bersih dan sejuk dengan bak batu bulat bergerigi seperti memasuki rumah aestetic dan kaca panjang yang di letakkan di samping luar kamar mandi.
Lahan area parkir tentu juga menjadi hal yang umum, terkhusus bagi pengendara mobil yang tentunya sangat pemilih untuk memasuki cafe yang hidden ini, takut tak bisa parkir. Untuk cafe ini area parkir mobil disini menurutku hanya muat 4-5 mobil saja karna gangnya yang tak begitu lebar. Berbeda dengan motor yang kurang lebih muat untuk 20-25 motor.
Di lingkupi dengan tumbuhan dan daun-daun di setiap sisinya, cafe ini tak menyediakan kipas angin atau alat pendingin lainnya. Seperti benar-benar di alam, angin yang datang juga berasal dari alam. Menurutku udara disini saat itu cukup membuatku sedikit gerah, entah itu karena baju yang ku pakai atau cuaca yang sedang sangat panas. Namun alangka baiknya sebagai saran cafe ini setidaknya menambahkan kipas di sisi tertentu. Cafe ini juga terdiri dari dua lantai, atas dan bawah.
Dokumentasi Hunting Cafe Kaleng
0 komentar:
Posting Komentar